Business

Peretasan Adobe, Facebook Desak Pengguna Ubah Password

Facebook
Lebih dari sebulan setelah Adobe mengalami serangan peretasan besar-besaran dalam sejarah berdirinya perusahaan tersebut, jejaring sosial Facebook mendorong penggunanya untuk segera memperbarui atau me-reset password akun mereka.
Ini mengingat, 38 juta password terenkripsi pelanggan Adobe yang telah dicuri peretas dapat dimanfaatkan untuk masuk ke akun pengguna di website lain. Pasalnya, banyak pengguna internet menggunakan password yang sama untuk beberapa akun lainnya. Saat ini, pihaknya tengah melakukakan sosialisasi ke pelanggan Adobe yang terkena dampak serangan ini melalui email.
Meski Facebook tak terkena dampak langsung dari peretasan Adobe ini, pihaknya berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan bagi pelanggan Adobe yang memiliki email dan password yang sama. Facebook khawatir, peretas dapat memanfaatkan data curian akun pelanggan Adobe ini untuk merugikan Facebook dan penggunanya. Anggota tim keamanan Facebook, Chris Long mengatakan, pihaknya telah mengembangkan proses otomatis untuk mengatasi situasi peretasan tersebut.
“Kami secara aktif melihat kasus di mana pelanggan yang menggunakan Facebook bisa beresiko, bahkan ancaman eksternal terhadap kami. Saat kita mengetahui situasi ini, kami menyerukan pesan kepada orang-orang untuk membantu pengguna mengamankan akunnya,” kata juru bicara Facebook, dilansir PC Magazine.
Sementara itu, juru bicara Adobe mengatakan, pihaknya telah me-reset passowrd pelanggannya yang menjadi korban peretasan. Pelanggan juga didesak Adobe untuk segera mengubah password mereka di situs web manapun, seperti Facebook sebagai tindakan pencegahan. “Adobe menyambut positif inisiatif yang diambil Facebook dan penyedia layanan lainnya untuk me-rset password penggguna,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Adakah dari pembaca yang menjadi pelanggan Adobe dan mendapat pemberitahuan untuk segera me-reset passowrd-nya?
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment