Layanan judi online mulai diperkenalkan secara resmi di negara bagian
New Jersey, Amaerika Serikat. Itu bisa menjadi tanda positif bahwa AS
sudah mulai membuka akses untuk industri yang dipercaya bisa bernilai
miliaran dolar itu. Padahal, hingga saat ini, kegiatan judi online masih
dilarang peredarannya karena tersangkut masalah undang-undang terkait
yang disahkan pada 1961 silam. Sehingga hanya beberapa negara bagian
tertentu yang bisa melakukan itu.
Dari 50 negara bagian, saat ini baru Nevada dan Delaware yang
diperbolehkan melakukan kegiatan judi online. Di luar perbatasan kedua
negara itu, negara bagian lain tak bisa mengaksesnya. Pasalnya, ada
semacam sistem terkunci bahwa situs hanya bisa diakses di wilayah
tententu saja. Pengguna pun tidak bisa log in di sembarang tempat yang
tidak masuk dalam otoritas bebas memainkan judi online.
“Saat ini, Anda tidak bsa melakukan itu. Itu dilarang, Banyak
operator berharap, negara bagian bisa membuktikan bahwa hal ini bisa
dilakukan dan itu aman. Undang-undang federal pun akan berubah untuk
memungkinkan negara bagian bisa memainkan judi online,” ujjar Mark
Jordan, seorang direktur di PricewaterhouseOopers, perusahaan yang
meneliti pasar game online, dilansir dari BBC.
Bebeda dengan AS, peraturan di Inggris jauh lebih longgar. Industri
judi online sendiri di Inggris menjadi salah satu pemimpin pasar di
dunia. Bahkan, nilai industri permainan di negara tersebut diperkirakan
memiliki nilai sekitar US$ 2 miliar. Itu untuk satu negara saja.
Sementara Jordan memprediksikan, judi online di New Jersey saja bisa
mencapai US$ 250 juta hingga US$ 1,2 miliar
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment