Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah memiliki sedikit gambaran akan apa yang ditawarkan oleh sang seri terbaru – Battlefield 4. Hype yang sudah terbentuk jauh sebelum game ini dirilis memang menghasilkan ekspektasi tersendiri, apalagi di mode multiplayer yang kini hadir dengan segudang fitur. Namun lupakan terlebih dahulu kekuatan utama Battlefield tersebut. Menjadi hal yang menarik untuk melihat perubahan seperti apa yang akan mereka suntikkan di mode single player, setidaknya untuk memastikan diri mampu bersaing dengan sang kompetitor – Call of Duty yang memang harus diakui begitu memesona di mode yang satu ini. Potensi ini kian terbuka lewat kehadiran Frostbite Engine 3.0 sebagai standar posisi next-gen mereka.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode single player Battlefield 4 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game FPS yang hambar?
Plot
Anda akan berperan sebagai Sgt. Recker, anggota pasukan khusus “Tombstone”, bersama Dunn, Irish, dan Pac.
Anda akan berperan sebagai Sersan Daniel Recker “Reck”, seorang prajurit yang tergabung dalam Tombstone – pasukan khusus yang cukup disegani bersama dengan Sgt. William Dunn, “Irish” Graves, dan “Pac” Pakowski. Keempat serangkai ini menjalani misi khusus ke negara superpower tandingan – China yang saat ini tengah berada di ujung perang saudara. Setelah berhasil menjalankan demokrasi, negara terbesar di dunia ternyata harus berhadapan dengan kudeta dari Admiral Chang. Di tengah kekacauan seperti inilah, Tombstone diminta untuk masuk ke China dan menyelamatkan tiga orang VIP dari Shanghai: Kovic, Hannah, dan suami Hannah.
Misi
awalnya mungkin terdengar sederhana. Melakukan infilitrasi ke China,
menjemput tiga orang VIP utama, dan keluar dari Shanghai. Semua ini
dilakukan di tengah kekacauan kudeta yang tengah dilakukan oleh Admiral
Chang
Masalah
muncul setelah Irish terlalu bergumul dengan hati nuraninya dan memaksa
untuk mengambil lebih banyak pengungsi dari China. Perjalanan kecil
menuju Valkyrie, kapal basis operasi mereka ini justru menghasilkan
masalah tersendiri.
Berada
di daerah musuh, harapan satu-satunya Valkyrie adalah bergabung dengan
kapal induk – U.S.S Titan. Yang ternyata, sudah hancur berantakan.
Berusaha menyerang markas China di Singapura, Tombstone justru menemukan fakta yang lebih mengejutkan.
Fakta mengejutkan, Russia ternyata juga ternyata berperan di balik perang raksasa ini.
Mampukah Tombstone berperan besar dalam konflik ini? Apa kepentingan Russia? Siapa ketiga VIP yang diselamatkan oleh Tombstone?
0 comments:
Post a Comment