Sudah bukan merupakan rahasia
lagi bahwa Asia adalah sumber dari berkembang pesatnya sebuah aplikasi
messaging. Angka perkembangan dari pengguna aplikasi chatting atau
messaging ini pun turut didukung dengan berkembangan pengguna smartphone
atau tablet yang semakin tinggi di berbagai wilayah. Untuk bisa
memenuhi keinginan konsumen, berbagai penyedia jasa aplikasi messaging
atau chatting ini pun melakukan pertempuran besar untuk bisa menjadi
nomor satu.
Salah satu yang tengah naik daun saat ini adalah KakaoTalk yang
merupakan sebuah startup pada awalnya hingga kini akhirnya menjadi salah
satu aplikasi chat yang besar dengan lebih dari 100 juta pengguna yang
telah menggunakan aplikasi ini. CEO KakaoTalk Sirgoo Lee pun memaparkan
kunci suksesnya dalam membangun aplikasi chatting ini menjadi besar
seperti sekarang dalam Startup Asia Jakarta 2013.
Pertama, Lee mengatakan bahwa belajar dari kegagalan adalah kunci utamanya. Kakao sendiri sempat mengalami kegagalan di tiga tahun pertamanya sejak berdiri, dan Lee belajar dari kesalahannya tersebut dengan menyimak apa yang dibutuhkan oleh para penggunanya. Cara terbaik bagi startup untuk mengetahui kebutuhan konsumen adalah dengan bertanya langsung kepada mereka.
Kedua, budaya yang terbuka. Lee mengakui bahwa Korea memiliki tradisi dan hierarki yang sangat ketat, sehingga mereka mencoba untuk lebih terbuka dengan mengadaptasi kebudayaan dari negara lain seperti Amerika.
Berikutnya, Lee juga memaparkan bahwa saling berbagi informasi terhadap sesama karyawan juga penting. Perusahaannya mendorong para pekerjanya untuk saling berbagi informasi, memberikan komentar serta ide-ide baru. Beragam informasi tersebut lah yang kemudian memungkinkan perusahaan untuk bisa saling berkembang menuju ke tingkat yang lebih tinggi.
Lee pun juga menambahkan, berkomunikasi dengan para pengguna pun juga sangat penting bagi perkembangan produknya. Komunikasi yang kuat dengan para user akan membantu perusahaan dalam membangun insight terhadap produk serta memberikan beragam ide serta informasi terbaru yang bisa menjadi bahan perkembangan produk yang dimiliki.
KakaoTalk telah memiliki lebih dari 120 juta pengguna saat ini dan 32 juta pengunjung unik setiap harinya. Perusahaan Kakao telah melayani 5,2 milyar pesan dibandingkan dengan telko milik Korea yang sebesar 320 juta. Dengan kesukesan ini, Kakao hendak mentransformasi produk dan jasa mereka menjadi platform sosial di masa yang akan datang.
Pertama, Lee mengatakan bahwa belajar dari kegagalan adalah kunci utamanya. Kakao sendiri sempat mengalami kegagalan di tiga tahun pertamanya sejak berdiri, dan Lee belajar dari kesalahannya tersebut dengan menyimak apa yang dibutuhkan oleh para penggunanya. Cara terbaik bagi startup untuk mengetahui kebutuhan konsumen adalah dengan bertanya langsung kepada mereka.
Kedua, budaya yang terbuka. Lee mengakui bahwa Korea memiliki tradisi dan hierarki yang sangat ketat, sehingga mereka mencoba untuk lebih terbuka dengan mengadaptasi kebudayaan dari negara lain seperti Amerika.
Berikutnya, Lee juga memaparkan bahwa saling berbagi informasi terhadap sesama karyawan juga penting. Perusahaannya mendorong para pekerjanya untuk saling berbagi informasi, memberikan komentar serta ide-ide baru. Beragam informasi tersebut lah yang kemudian memungkinkan perusahaan untuk bisa saling berkembang menuju ke tingkat yang lebih tinggi.
Lee pun juga menambahkan, berkomunikasi dengan para pengguna pun juga sangat penting bagi perkembangan produknya. Komunikasi yang kuat dengan para user akan membantu perusahaan dalam membangun insight terhadap produk serta memberikan beragam ide serta informasi terbaru yang bisa menjadi bahan perkembangan produk yang dimiliki.
KakaoTalk telah memiliki lebih dari 120 juta pengguna saat ini dan 32 juta pengunjung unik setiap harinya. Perusahaan Kakao telah melayani 5,2 milyar pesan dibandingkan dengan telko milik Korea yang sebesar 320 juta. Dengan kesukesan ini, Kakao hendak mentransformasi produk dan jasa mereka menjadi platform sosial di masa yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment