
Sebuah hubungan cinta dan benci di saat yang bersamaan, kalimat yang satu ini tampaknya cocok untuk menggambarkan interaksi antara gamer dengan salah satu publisher terbesar di industri game – Electronic Arts (EA). Terlepas dari franchise keren yang berhasil mereka telurkan, ada banyak kebijakan EA yang justru tidak populer di kalangan gamer. Ia juga sering dilihat sebagai publisher yang hidup dengan satu tujuan: menghasilkan uang sebanyak mungkin. Karena hal inilah, tidak mengherankan jika EA mendapatkan predikat sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat selama dua tahun berturut-turut. Sebuah citra yang ingin “dilawan” oleh EA sendiri.
Patrick Soderlund – EVP dari EA Studios menyatakan bahwa EA ingin sekali menjadi perusahaan terbaik di Amerika Serikat setelah apa yang terjadi dua tahun sebelumnya. Soderlund mengaku bahwa EA sendiri sangat terpukul dengan “penghargaan” tersebut, cukup untuk memaksa mereka membenahi diri. EA mengerti bahwa akar permasalahan ini berada di kebijakan mereka yang tidak disukai oleh para gamer. Komitmen untuk berubah ini sudah ditunjukkan dengan menghapuskan Online Pass yang sempat dikeluhkan. Hal seperti ini dilihat Suderland sebagai cara terbaik untuk meraih kepercayaan dan penghargaan dari gamer. Tujuan jangka panjangnya? Tentu saja dipilih sebagai perusahaan terbaik di Amerika Serikat.

Setelah
berkutat dengan predikat sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat
selama dua tahun terakhir, EA berambisi membalikkan keadaan.
0 comments:
Post a Comment