Dalam beberapa bulan terakhir ini, kebebasan berinternet di Cina kian
mengkhawatirkan. Bahkan sejumlah website asing yang diduga bisa
memperkeruh suasana politik dalam negeri diblokir. Tidak sedikit juga
warga Cina yang mengkritik pemerintahnya melalui jejaring sosial malah
dijebloskan ke dalam penjara.
Penyensoran internet di Cina, menurut seorang petinggi raksasa
internet Google bakal diterapkan juga di Rusia. “Kami khawatir jika
Rusia bakal mengarah ke model penyensoran internet seperti yang
dilakukan Cina,” ujar Chairman Google, Eric Schmidt, dilansir dari Cnet.
Rusia sendiri mulai memberikan regulasi industri internet setelah
terpilihnya Presiden Vladimir Putin untuk ketiga kalinya pada tahun
lalu. Setelah itu, pemerintah membuat semacam blacklist di luar perintah
pengadilan dari berbagai website yang menginformasikan konten bunuh
diri, narkoba, dan pornografi anak. Jadi, pihaknya bisa memblokir
berbagai website tersebut, meski tanpa membutuhkan putusan pengadilan.
Schmidt pun memprediksikan, kebebasa pengguna internet seperti di
blog dan sosial media bisa menjadi pengantar revolusi baru di Cina dan
diikuti Rusia dalam kurun waktu sepuluh terakhir nanti, meskipun ada
penyensoran di sana-sini. Pasalnya, dengan makin banyaknya pengguna
internet Cina yang mencapai 600 juta orang, maka makin banyak juga dari
mereka yang menginginkan haknya lebih banyak lagi, seperti menuntut
kebebasan berinternet.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment