Menurut laporan yang dibuat perusahaan keamanan digital Trustwave, pelanggaran keamanan yang terlampau besar ini terjadi karena penggunaan software keylogging dengan jumlah tak terhitung telah terinstal di komputer seluruh dunia. Malware yang dikenal sebagai “Pony” yang menyusup ke dalam software tersebut, ternyata mampu mengirim data akun tanpa sepengetahuan pemilik PC ke server yang telah dikendalikan hacker.

Trustwave menjelaskan, lebih dari 1,5 juta username dan password, termasuk di dalamnya, 318.121 akun di Facebook, 59.549 akun Yahoo, 54.437 akun Google, 21.708 akun Twitter, dan 8.490 akun Twitter telah menjadi korban pencurian hacker tersebut. “Kami tidak memiliki cukup bukti para hacker telah mengakses akun yang dicuri, tetapi hal itu sangat mungkin dilakukan,” kata John Miller, manajer riset di Trustwave, dilansir dari USA Today.
Korban dari serangan ini paling banyak berasal dari Belanda, lalu diikuti oleh Thailand, Jerman, Singapura, dan Indonesia. Secara keseluruhan, data username dan password yang dicuri tersebut berasal dari 102 negara di seluruh dunia.
Guna meredam dampak yang lebih besar lagi, Facebook, LinkedIn, dan Twitter telah memberitahukan ke penggunanya agar me-reset password akun mereka. Sementara Google dan Yahoo masih belum berkomentar mengenai langkah antisipasi selanjutnya yang bakal mereka lakukan.
Selain itu, Trustwave mengindikasikan, serangan ini bisa terjadi karena kebiasaan buruk pengguna akun yang memakai password yang mudah ditebak. Terdapat empat jenis kombinasi password yang menurutnya menjadi favorit pengguna internet sekaligus menjadi sasaran empuk hacker, yakni “123456″, “123456789″, “1234″, dan “password”.
0 comments:
Post a Comment