Tujuh dari 10 anak kecil berusia delapan tahun dan empat dari 10 yang berusia dua tahun telah menggunakan perangkat mobile dalam kehidupannya sehari-hari. Angka ini telah meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Umumnya, mereka menggunakan tablet maupun smartphone untuk bermain game, membuka apikasi pendidikan, hingga menonton video.
Temuan ini datang di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap anak kecil yang lebih banyak menghabiskan waktu mereka memainkan perangkat mobile, selain konsol game, dan komputer. Padahal American Academy of Pediatrics (AAP) telah menyarankan orangtua agar membatasi si kecil untuk tidak terlalu lama mengakses perangkat teknologi karena akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Pemerintah setempat pun juga telah menciptakan aturan privasi terbaru bagi anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun dalam mengakses perangkat mobile. Pasalnya, banyak konten dewasa termasuk pornografi maupun kekerasan yang bisa dengan mudah diakses oleh anak belum cukup umur. Dalam hal ini, banyak orangtua yang malah tidak terlalu mengawasi anaknya saat menggunakan perangkat mobile.
“Penggunaannya seharusnya bisa secara bijaksana, teknologi yang dicampur dengan konten yang baik dapat membentuk media positif bagi anak, mungkin lebih baik daripada menonton TV yang pasif. Namun, masih ada bahaya yang telalu besar ketika berada di depan layar perangkat mobile, dan ini harus menjadi penyadaran bagi industri teknologi dan orang tua,” kata CEO CSM, James Steyer, dilansir Washington Post.
Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya pertumbuhan rumah tangga dalam membeli perangkat mobile untuk anaknya. Hasilnya, tiga dari empat rumah tangga di AS telah memiliki perangkat mobile. Angka itu telah meningkat dua kali lipat dibanding dua tahun silam. Ini artinya, tidak sedikit orang tua yang telah membekali anaknya dengan perangkat mobile saat mereka mulai memasuki usia sekolah dasar.
0 comments:
Post a Comment