Lenovo akan melakukan strategi baru untuk meningkatkan pangsa pasar
smartphone di seluruh dunia. Pihaknya mengatakan akan fokus menjual
smartphone di pasar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Itu
merupakan pasar di mana Apple melalui iPhone dianggap sebagai handset
yang terlalu mahal untuk dibeli.
“Kami telah melihat gelombang pertama yang sukses di berbagai negara di Asia. Kami menyediakan produk terjangkau untuk pasar negara berkembang. Itu sangat penting. Bagi pasar, iPhone mungkin bukanlah produk yang laris, namun Lenovo bisa jauh lebih kompetitif,” kata CEO Lenovo, Yang Yuanqing, dikutip dari Bloomberg.
Dalam beberapa kuartal ke depan, pihaknya bakal mulai menjual smartphone, setidaknya di 20 pasar negara berkembang terbaru yang ada di kawasan Timur tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Pihaknya melihat, berbagai negara berkembang yang ada di kawasan tersebut cenderung menginginkan smartphone high-end namun dengan harga yang lebih terjangkau. Sementara iPhone mampu menawarkan high-end, namun di satu sisi didukung juga oleh harga yang mahal hingga di atas US$ 700.
Dorongan untuk memperluas pasar negara berkembang ini muncul setelah Lenovo setelah penjualan smartphone-nya sukses di Indonesia. Mereka meraih pangsa pasar 13 persen dalam setahun. Yang mengakui, margin keuntungannya yang didapat Lenovo di Indonesia lebih tinggi dari Cina yang menjadi basis Lenovo.
“Keuntungan semakin membaik karena sebagian besar untuk bisnis smartphone dan pengendalian biaya. Pertumbuhan datang dari siklus kedua penrgantiaan fokus perusahaan dan meningkatnya kontribusi dari penjualan smartphone,” imbuhnya.
Ia menambahkan, penjualan smartphone Lenovo ke seluruh dunia telah meningkat 78 persen menjadi 12,3 juta unit. Berkat penjualan smartphone high-end andalannya, K900 (www.jagatreview.com/2013/08/harga-resmi-lenovo-k900-diumumkan-dijual-setelah-lebaran/), pagsa pasar Lenovo naik satu poin menjadi 4,7 persen.
Dengan adanya perluasan pasar, Lenovo berharap dapat membantu peningkatan laporan laba perusahaan tiap kuartalnya. Selama tiga bulan terakhir hingga September lalu, laba bersih Lenovo telah naik hingga 36 persen menjadi US$ 219,7 juta. Angka ini telah melampui perkiraan sebelumnya dari 17 analis bahwa Lenovo hanya akan mendapatkan laba bersih sebesar US$ 202,7 juta.
“Kami telah melihat gelombang pertama yang sukses di berbagai negara di Asia. Kami menyediakan produk terjangkau untuk pasar negara berkembang. Itu sangat penting. Bagi pasar, iPhone mungkin bukanlah produk yang laris, namun Lenovo bisa jauh lebih kompetitif,” kata CEO Lenovo, Yang Yuanqing, dikutip dari Bloomberg.
Dalam beberapa kuartal ke depan, pihaknya bakal mulai menjual smartphone, setidaknya di 20 pasar negara berkembang terbaru yang ada di kawasan Timur tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Pihaknya melihat, berbagai negara berkembang yang ada di kawasan tersebut cenderung menginginkan smartphone high-end namun dengan harga yang lebih terjangkau. Sementara iPhone mampu menawarkan high-end, namun di satu sisi didukung juga oleh harga yang mahal hingga di atas US$ 700.
Dorongan untuk memperluas pasar negara berkembang ini muncul setelah Lenovo setelah penjualan smartphone-nya sukses di Indonesia. Mereka meraih pangsa pasar 13 persen dalam setahun. Yang mengakui, margin keuntungannya yang didapat Lenovo di Indonesia lebih tinggi dari Cina yang menjadi basis Lenovo.
“Keuntungan semakin membaik karena sebagian besar untuk bisnis smartphone dan pengendalian biaya. Pertumbuhan datang dari siklus kedua penrgantiaan fokus perusahaan dan meningkatnya kontribusi dari penjualan smartphone,” imbuhnya.
Ia menambahkan, penjualan smartphone Lenovo ke seluruh dunia telah meningkat 78 persen menjadi 12,3 juta unit. Berkat penjualan smartphone high-end andalannya, K900 (www.jagatreview.com/2013/08/harga-resmi-lenovo-k900-diumumkan-dijual-setelah-lebaran/), pagsa pasar Lenovo naik satu poin menjadi 4,7 persen.
Dengan adanya perluasan pasar, Lenovo berharap dapat membantu peningkatan laporan laba perusahaan tiap kuartalnya. Selama tiga bulan terakhir hingga September lalu, laba bersih Lenovo telah naik hingga 36 persen menjadi US$ 219,7 juta. Angka ini telah melampui perkiraan sebelumnya dari 17 analis bahwa Lenovo hanya akan mendapatkan laba bersih sebesar US$ 202,7 juta.
0 comments:
Post a Comment