Sekelompok hacker yang mengatasnamakan diri mereka Peretas Indonesia
telah meretas 170 website di Australia. Mereka mengganti tampilan
halaman website yang diretasnya itu dengan tulisan berbahasa Indonesia
dan Inggris serta elemen yang berhubungan dengan Indonesia.
Serangan siber itu disinyalir setelah adanya tuduhan, pemerintah
Australia bekerjasama dengan Amerika Serikat untuk melakukan penyadapan
dan mata-mata terhadap pemerintah Indonesia. Tunduhan itu pun muncul
setelah mantan karyawan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, Edward Snowden
membocorkan laporan terbaru mengenai tindakan mata-mata pemerintah AS.
Sewaktu peretasan berbagai website itu terjadi ketika Menteri Luar
Negeri RI Marty Natalegawa sedang berada di Australia. Mendengar adanya
hal tersebut, Marty pun langsung menyatakan protes keras dan meminta
penjelasan resmi terhadap Peretas Indonesia. Meskipun begitu, bila
seandainya dugaan penyadapan yang dilakukan Australia bersama AS itu
benar, Marty atas nama pemerintah Indonesia turut mengecam tindakan
tersebut.
Di halaman website yang disusupi, peretas menulis kalimat dengan
tulisan berwarna biru seperti, “Maaf Admin, ini bukan lawakan atau
imipian, ini nyata”. Lalu di baris berikutnya yang berwarna merah
tertulis, “Katakan kepada pemerintah kalian, hentikan kegiatan mata-mata
ilegal terhadap warga Indonesia,” tulis mereka di website
brisbanetimberwindows.com.au, seperti dilansir dari BBC.
Selain itu, mereka juga memasang lagu kebangsaan Indonesia Pusaka
karya Ismail Marzuki yang dinyayikan ulang dalam versi rock dan
ditambahi dengan pidato Presiden RI yang pertama, Soekarno. Terdapat
juga gambar kartun berbaju merah dengan membawa tongkat bendera merah
putih di bagian paling atas halaman website.
Adapun beberapa domain website yang mereka retas, yakni berakhiran
.com.au dan .net.au. Sementara isi konten di dalam website tersebut,
seperti jasa binatu, layanan perbaikan ledeng, serta usaha bisnis kecil
lainnya yang dijalankan warga Australia. Berbagai website tersebut
diduga tidak memiliki hubungan apapun dengan pemerintah Australia
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment