Business

Call of Duty Menghina Agama Islam?

 
Sebagai landasan hidup bagi sebagian besar mereka yang percaya kepadanya, posisi agama di dunia memang terhitung unik. Posisinya sebagai sumber kekayaan spiritual bagi mereka yang menganutnya menjadikan agama dan semua hal yang berkaitan dengan ritual dan ajarannya, tumbuh menjadi sesuatu yang suci. Namun sayangnya, hal ini seringkali bertolak belakang dengan beragam proses kreatif yang seringkali tidak mengenal batas untuk diwujudkan. Kurangnya pengetahuan yang mendasar tentang ajaran agama tertentu juga seringkali berbuntut pada sebuah konflik. Seperti yang terjadi pada seri Call of Duty: Modern Warfare 2 ini.
COD: Modern Warfare 2? Sebagian besar Anda mungkin kebingungan mendengar nama game yang boleh dibilang, terhitung “lawas” ini. Walaupun sudah dirilis sejak tahun 2009 silam, mode multiplayer Modern Warfare 2 tetap memiliki basis fans setianya sendiri. Sayangnya, selama 3 tahun eksistensinya, hampir tidak ada gamer yang sadar tentang salah satu penyalahgunaan simbol suci Islam di map multiplayer – Favela, hingga seorang gamer menemukannya baru-baru ini. Gelombang protes dilancarkan oleh kaum Muslim setelah sebuah tulisan kaligrafi “Allah itu Indah dan Mencintai Keindahan” ditemukan terpampang sebagai bingkai salah satu gambar di dalam map. Salahnya, tulisan ini digantung di atas tempat yang tidak pantas, yakni kamar mandi dan toilet. Protes mengalir, menuntut Activision dan Infinity Ward menghapus gambar tersebut.
Bingkai inilah yang dipermasalahkan oleh kaum Muslim yang menemukannya di map multiplayer Favela di COD: Modern Warfare 2.
Menanggapi gelombang protes tersebut, Activision dan Infinity Ward secara terbuka meminta maaf atas kejadian tersebut dan meyakinkan bahwa tidak ada niat kesengajaan di balik pencantuman tulisan ini. Untuk sementara ini, map Favela akan dicabut untuk diproses lebih lanjut. Activision juga menegaskan bahwa mereka akan menyusuri map-map COD lainnya untuk memastikan agar gambar yang serupa juga dihapuskan. Sebuah keputusan yang tentu saja untuk diacungi jempol, sekaligus menjadi bahan pelajaran supaya masalah yang sama tidak terjadi lagi di masa depan.

Source: Kotaku
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment